Sabtu, 03 Maret 2012

Menanti Kunci Nunun Nurbaiti


Menjelang berakhirnya masa bakti Busyro Muqoddas dan kawan-kawan, ada kado istimewa yang mereka berikan untuk republik ini. Aktor utama dalam kasus pemberian cek perjalanan pada pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia menuai jalan terang setelah sekian lama sempat buntu.
Nunun Nurbaiti sebagai penyandang dana dalam dugaan penyuapan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat tahun 2004 berhasil ditemukan setelah sekian lama menghilang bak ditelan bumi. Dugaan suap yang Nunun lakukan terkait dengan pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang dimenangi Miranda S Goeltom. Nunun Nurbaiti diduga membagi-bagikan uang kepada anggota komisi XI DPR periode 1999-2004 demi memuluskan laju perjalanan Miranda menakhodai biduk Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.
Nunun ditangkap KPK, Sabtu 10 Desember 2011, di pesawat Garuda yang menerbangkan Nunun dari Bangkok, Thailand ke Jakarta. Nunun ditangkap kepolisian Thailand pada Rabu Malam 7 Desember, tepatnya disebuah rumah berlantai dua yang disewa Nunun di distrik Suphan Sung, Bangkok. Sebelum diserahkan ke KPK Nunun ditahan di Safe House  Milik kepolisian Thailand
Sayang seribu sayang Nunun yang  kita nanti untuk membongkar semua kebobrokan pada pemilihan DGS itu belum bisa memberikan keterangan lebih mendalam. Saat diperiksa KPK, kondisi Nunun melemah dan kolaps. Akhirnya Istri Adang Daradjatun itu dilarikan ke Rumah Sakit Metropoilitan Medical Center, Kuningan, Jakarta sebelum dipindahkan ke RS polri Kramat Jati.  
Kita berharap tidak ada rekayasa dalam kasus ini, semuanya berjalan  terbuka dan apa adanya. Kita berharap Nunun bisa terbuka dan kooperatif sehingga KPK bisa menemukan dalang yang mengatur skenario pemberian cek perjalanan melalui Nunun. Semoga dengan tertangkapnya aktor utama dalam kasus ini bisa memberikan terowongan panjang untuk mencari aktor intelektual kasus pemberian cek perjalanan itu.
Masyarakat tidak ingin kasus ini berhenti di Istri Adang Daradjatun saja tapi masyarakat ingin mengetahui siapa saja yang diuntungkan dengan pemberian cek perjalanan itu. Rakyat selalu berharap aktor intelektualnya juga bisa disentuh hukum, KPK tidak hanya bisa membumi hanguskan korupsi-korupsi yang dilakukan kelas terinya saja. Namun, kelas kakapnya juga bisa dijerumuskan kedalam jeruji besi.


Jumat, 02 Maret 2012

Surat Kecil untuk Ibu


Dalam sebuah keluarga  ibu sering diidentikkan sebagai  “Manager”  rumah tangga. Entah itu manager dalam bidang keuangan ataupun manager SDM.   Secara keuangan ibu atau istri adalah orang yang selalu mampu menentukan mana yang menjadi prioritas utama dalam rumah tangga. Ibu akan lebih banyak memikirkan kondisi keungangan keluarga, ibu akan lebih banyak mengendalikan keungan yang telah dihasilkan sang ayah, ia harus berfikir seribu kali dulu sebelum membelanjakan uang hasil kerja keras suaminya tersebut. 
Dalam bidang pengembangan sumber daya manusia keluarga,  ibu adalah yang lebih banyak mengetahui perkembangan anak-anaknya. Semua perkembangan yang seseorang lalui ibulah yang paling awal mengetahuinya. Mulai dari memberikan nutrisi sejak mengandung hingga mengajarkan banyak hal buat anak untuk menggapai impiannya.
Ketika mengandung, ibu sudah berupaya keras memberikan nutrisi yang terbaik untuk janin. Begitu pula ketika bayi telah lahir, ibu terus memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, ibu juga tak pernah lelah untuk mendidik dan mengajari berbagai hal kepada anaknya. Ibu selalu bersabar dan berharap menanti tumbuh kembang anaknya.
Ibu adalah orang pertama yang mengajari banyak hal, mulai dari duduk, berdiri, berjalan, berlari dan bahkan membaca serta menulis. Ibu pula yang “membentuk” Karakter anak dengan pola didiknya. Maka tidak heran banyak orang yang sering berujar dengan bangga mengatakan “di balik kesuksesan seseorang selalu ada peran wanita di belakangnya” Wanita disini bisa diterjemahkan sebagai ibu ataupun istri.
Salah satu tauladan yang bisa kita tiru adalah Martha Tilaar, sebagai owner dan founder Martha Tilaar Group tidak hanya sukses membangun kerajaan bisnis kosmetika hingga ke mancanegara, namun ibu ini juga sukses mengantarkan sang anak (Wulan Tilaar) ke jenjang pendidikan tinggi hingga post graduate dari Boston University di Amerika Serikat
Selain itu, tentu masih banyak ibu Martha Tilaar yang lainnya. Sosok ibu yang selalu mementingkan kebutuhan anaknya. Sosok ibu yang peduli terhadap perkembangan anak-anaknya. Sosok ibu yang rela berkorban apa saja untuk anaknya, sosok ibu yang selalu setia mengantarkan sang buah hati hingga ke punjak tertinggi yang bisa diraihnya.
Bukan seorang ibu yang bisa menyuap hakim dan jaksa demi menjaga aset kekayaan yang terus mempesona, bukan pula ibu yang leluasa membagi-bagikan cek perjalanan untuk para Anggota DPR hanya untuk mendapatkan kedudukan strategis di negara. Tidak  juga ibu yang harus melarikan diri ke berbagai negara hanya untuk melindungi sejumlah dokumen rahasia yang ia ketahui. 
Bukan pula ibu yang rela menggugurkan janinnya dalam kandungan hanya karena  takut terbukanya aib yang telah ia lakukan, bukan pula ibu yang dengan tega membuang anaknya di bak sampah karena tak tahu siapa ayah biologis sang anak sebenarnya. Apalagi ibu yang rela memberikan racun di dalam makanan anak-anaknya hanya karena tak kuasa lagi menjalani hidup yang terus melilit.
Pada momen hari ibu tahun ini, sudah sepantasnya seorang ibu kembali kepada kodrat nya sebagai wanita, ibu yang selalu mengucurkan peluh untuk anak agar bisa menjadi tawa bahagia. Ibu yang selalu mempersembahkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Ibu yang mampu memanejemen anggota keluarganya demi satu tujuan yakni keluarga sakinah, mawaddah, warohmah.