Jumat, 02 Maret 2012

Surat Kecil untuk Ibu


Dalam sebuah keluarga  ibu sering diidentikkan sebagai  “Manager”  rumah tangga. Entah itu manager dalam bidang keuangan ataupun manager SDM.   Secara keuangan ibu atau istri adalah orang yang selalu mampu menentukan mana yang menjadi prioritas utama dalam rumah tangga. Ibu akan lebih banyak memikirkan kondisi keungangan keluarga, ibu akan lebih banyak mengendalikan keungan yang telah dihasilkan sang ayah, ia harus berfikir seribu kali dulu sebelum membelanjakan uang hasil kerja keras suaminya tersebut. 
Dalam bidang pengembangan sumber daya manusia keluarga,  ibu adalah yang lebih banyak mengetahui perkembangan anak-anaknya. Semua perkembangan yang seseorang lalui ibulah yang paling awal mengetahuinya. Mulai dari memberikan nutrisi sejak mengandung hingga mengajarkan banyak hal buat anak untuk menggapai impiannya.
Ketika mengandung, ibu sudah berupaya keras memberikan nutrisi yang terbaik untuk janin. Begitu pula ketika bayi telah lahir, ibu terus memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, ibu juga tak pernah lelah untuk mendidik dan mengajari berbagai hal kepada anaknya. Ibu selalu bersabar dan berharap menanti tumbuh kembang anaknya.
Ibu adalah orang pertama yang mengajari banyak hal, mulai dari duduk, berdiri, berjalan, berlari dan bahkan membaca serta menulis. Ibu pula yang “membentuk” Karakter anak dengan pola didiknya. Maka tidak heran banyak orang yang sering berujar dengan bangga mengatakan “di balik kesuksesan seseorang selalu ada peran wanita di belakangnya” Wanita disini bisa diterjemahkan sebagai ibu ataupun istri.
Salah satu tauladan yang bisa kita tiru adalah Martha Tilaar, sebagai owner dan founder Martha Tilaar Group tidak hanya sukses membangun kerajaan bisnis kosmetika hingga ke mancanegara, namun ibu ini juga sukses mengantarkan sang anak (Wulan Tilaar) ke jenjang pendidikan tinggi hingga post graduate dari Boston University di Amerika Serikat
Selain itu, tentu masih banyak ibu Martha Tilaar yang lainnya. Sosok ibu yang selalu mementingkan kebutuhan anaknya. Sosok ibu yang peduli terhadap perkembangan anak-anaknya. Sosok ibu yang rela berkorban apa saja untuk anaknya, sosok ibu yang selalu setia mengantarkan sang buah hati hingga ke punjak tertinggi yang bisa diraihnya.
Bukan seorang ibu yang bisa menyuap hakim dan jaksa demi menjaga aset kekayaan yang terus mempesona, bukan pula ibu yang leluasa membagi-bagikan cek perjalanan untuk para Anggota DPR hanya untuk mendapatkan kedudukan strategis di negara. Tidak  juga ibu yang harus melarikan diri ke berbagai negara hanya untuk melindungi sejumlah dokumen rahasia yang ia ketahui. 
Bukan pula ibu yang rela menggugurkan janinnya dalam kandungan hanya karena  takut terbukanya aib yang telah ia lakukan, bukan pula ibu yang dengan tega membuang anaknya di bak sampah karena tak tahu siapa ayah biologis sang anak sebenarnya. Apalagi ibu yang rela memberikan racun di dalam makanan anak-anaknya hanya karena tak kuasa lagi menjalani hidup yang terus melilit.
Pada momen hari ibu tahun ini, sudah sepantasnya seorang ibu kembali kepada kodrat nya sebagai wanita, ibu yang selalu mengucurkan peluh untuk anak agar bisa menjadi tawa bahagia. Ibu yang selalu mempersembahkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Ibu yang mampu memanejemen anggota keluarganya demi satu tujuan yakni keluarga sakinah, mawaddah, warohmah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar