Dalam sebuah keluarga ibu
sering diidentikkan sebagai
“Manager” rumah tangga. Entah itu
manager dalam bidang keuangan ataupun manager SDM. Secara keuangan ibu atau istri adalah orang yang
selalu mampu menentukan mana yang menjadi prioritas utama dalam rumah tangga.
Ibu akan lebih banyak memikirkan kondisi keungangan keluarga, ibu akan lebih
banyak mengendalikan keungan yang telah dihasilkan sang ayah, ia harus berfikir
seribu kali dulu sebelum membelanjakan uang hasil kerja keras suaminya tersebut.
Dalam bidang pengembangan sumber daya manusia keluarga, ibu adalah yang lebih banyak mengetahui
perkembangan anak-anaknya. Semua perkembangan yang seseorang lalui ibulah yang
paling awal mengetahuinya. Mulai dari memberikan nutrisi sejak mengandung
hingga mengajarkan banyak hal buat anak untuk menggapai impiannya.
Ketika mengandung, ibu sudah berupaya keras memberikan nutrisi yang
terbaik untuk janin. Begitu pula ketika bayi telah lahir, ibu terus memberikan
yang terbaik untuk anak-anaknya, ibu juga tak pernah lelah untuk mendidik dan
mengajari berbagai hal kepada anaknya. Ibu selalu bersabar dan berharap menanti
tumbuh kembang anaknya.
Ibu adalah orang pertama yang mengajari banyak hal, mulai dari
duduk, berdiri, berjalan, berlari dan bahkan membaca serta menulis. Ibu pula
yang “membentuk” Karakter anak dengan pola didiknya. Maka tidak heran banyak
orang yang sering berujar dengan bangga mengatakan “di balik kesuksesan
seseorang selalu ada peran wanita di belakangnya” Wanita disini bisa
diterjemahkan sebagai ibu ataupun istri.
Salah satu tauladan yang bisa kita tiru adalah Martha Tilaar,
sebagai owner dan founder Martha Tilaar Group tidak hanya sukses membangun
kerajaan bisnis kosmetika hingga ke mancanegara, namun ibu ini juga sukses
mengantarkan sang anak (Wulan Tilaar) ke jenjang pendidikan tinggi hingga post
graduate dari Boston University di Amerika Serikat
Selain itu, tentu masih banyak ibu Martha Tilaar yang lainnya.
Sosok ibu yang selalu mementingkan kebutuhan anaknya. Sosok ibu yang peduli
terhadap perkembangan anak-anaknya. Sosok ibu yang rela berkorban apa saja
untuk anaknya, sosok ibu yang selalu setia mengantarkan sang buah hati hingga
ke punjak tertinggi yang bisa diraihnya.
Bukan seorang ibu yang bisa menyuap hakim dan jaksa demi menjaga
aset kekayaan yang terus mempesona, bukan pula ibu yang leluasa membagi-bagikan
cek perjalanan untuk para Anggota DPR hanya untuk mendapatkan kedudukan
strategis di negara. Tidak juga ibu yang
harus melarikan diri ke berbagai negara hanya untuk melindungi sejumlah dokumen
rahasia yang ia ketahui.
Bukan pula ibu yang rela menggugurkan janinnya dalam kandungan
hanya karena takut terbukanya aib yang
telah ia lakukan, bukan pula ibu yang dengan tega membuang anaknya di bak
sampah karena tak tahu siapa ayah biologis sang anak sebenarnya. Apalagi ibu
yang rela memberikan racun di dalam makanan anak-anaknya hanya karena tak kuasa
lagi menjalani hidup yang terus melilit.
Pada momen hari ibu tahun ini, sudah sepantasnya seorang ibu
kembali kepada kodrat nya sebagai wanita, ibu yang selalu mengucurkan peluh untuk
anak agar bisa menjadi tawa bahagia. Ibu yang selalu mempersembahkan yang
terbaik untuk anak-anaknya. Ibu yang mampu memanejemen anggota keluarganya demi
satu tujuan yakni keluarga sakinah, mawaddah, warohmah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar