Sobat muda-mudi, bahasa merupakan ciri khas budaya dan merupakan jati diri suatu bangsa. Bangsa yang santun dan baik akan dapat dilihat dari konteks bahasanya yang baik, sebaliknya bangsa yang kurang baik akan terlihat dari tutur kata yang digunakannya. Pendek kata segala aturan dan kehidupan sebuah masyarakat dapat dilihat dan dikenali dari bahasa bangsa itu sendiri.
Bahasa melayu merupakan salah satu bahasa yang terbesar dalam sejarah, hal ini dapat kita buktikan dengan banyak bangsa-bangsa lain yang menggunakan bahasa Melayu..Hingga kini bahasa melayu masih dituturkan di Afrika Selatan, Srilanka, Thailand Selatan, Filipina Selatan, Myanmar Selatan, sebagian kecil Kamboja dan Papua Nugini. Selain itu dituturkan juga oleh penduduk pulau Crismtmas dan Cocos yang merupakan bagian dari Australia.
Namun, kita tidak akan membahas itu semua, kita akan mengurucut ke dalam bahasa melayu yang ada di daerah Riau yang merupakan Induk bahasa melayu yang ada di Nusantara. Mungkin lebih Khususnya lagi kedalam Kawasan Riau bagian Hulu.Kawasan Riau bahagian Hulu meliputi Kampar, Rokan Hulu, dan Kuantan Singingi.
Bahasa Riau bagian hulu ini merupakan akulturasi antara Bahasa Melayu Riau-Johor-Lingga dengan bahasa-bahasa yang terdapat di Minangkabau. Bahasa Melayu Riau pedalaman ini lebih mirip dengan Bahasa Melayu di Negeri Sembilan dan Pahang. Sebab nenek moyang atau tetua masyarakat di Negeri Sembilan, Pahang, Kuantan, Perak Malaysia mayoritasnya penduduknya adalah perantau dari Kampar.
Dilain pihak bahasa Melayu bagian hulu ini mirip dengan bahasa Minangkabau . mungkin karena masyarakat Riau bagian hulu ini menggunakan adat Minangkabau. Namun kalau diteliti lebih jauh lagi akan ditemukan perbedaan dengan Bahasa Minangkabau. Dialeg bahasa Melayu Kampar, Rokan, Kuantan lebih mendayu, lebih berirama. dan lebih halus. Sering juga orang menamakannya bahasa padang halus, mungkin laksana bahasa kraton jogja jika ia berada di jawa.
Tidak hanya itu, jika kita menulusuri lebih dalam ke ranah Kampar, Kuantan dan Rokan Hulu, ternyata di setiap desa atau kampung masih terdapat perbedaan bahasa-bahasa di negeri itu sendiri.
Bahasa Menunjukkan Bangsa.
Belajar Yuk Bahasa Melayu Kampar
BalasHapusindonesia - kampar
air - ayu
ajar - ajau
antar - antau
akar - akau
mengantar - mengantau
benar - bonou
belajar - belajau
besar - bosau
bubur - bubu
bentar - bontau/ bontou
sebentar - sebontou
bakar - bakau
catar - catau
cadar - cadau
cair - cayu
cakar - cakau
dasar - dasau
dampar - dampau
terdampar - tadampau
harimau - ghimau
hambar - ambau
hantar - antau
jalar - jalau
tampar - tampau
panggil - imbau
pagar - pagau
panjar - panjau
kasar - kasau
pasar - pasau
kabar - kabau
kerbau -kobou/ kobau
jeruk - limau
merantau - maantau
parit - bondau/ bondou
sabar - sabau
samar - samau
sambar - sambau
tengkar - tongkau
Asal usul Masyarakat Melayu Kampar di Sumatera dan Semenanjung adalah dari Champa di zaman keagungan Kerajaan Melayu Sriwijaya yg berpusat di Kota Sriwijaya Champa.
BalasHapusDi zaman Nabi Ibrahim AS Masyarakat Champa menerima AGAMA HANIF AJARAN IBRAHIM agama yg mengESAkan Allah SWT, manakala jiran mereka KAMBUJAUH atu KAMBUJAWA (kini Kamboja) pula menerima Hindu Buddha.
Akibat tekanan melalui perperangan dri gabungan hindu buddha Kambujawa, China, Thai dan India, Kerajaan dan Masyarakat Melayu Champa melarikan diri ke Semenanjung dan Sumatera.
Di Semananjung ketika itu telah terbentuk KERAJAAN KANDIS (kini Hutan Kandis Kedah, Malaysia), KERAJAAN JAMBI (kini Bukit Jambi Kedah, Malaysia) dan KERAJAAN MELAYU LANGKASUKA, ke semua Kerajaan Melayu tsb bernaung di bawah KERAJAAN KEDAH TUA yg juga menerima Ajaran Ibrahim AS.
Kesan peninggalan Pembandaran Terancang sebesar 3 kali saiz Pulau Pinang sebelum Masehi Kerajaan Kedah Tua ditemui terbenam di dalam tanah di Sungai Batu Kedah.
Menurut UNESCO Sejarah Melayu yg disalah tafsirkan HARUS DITULIS SEMULA!!!
Asal usul Masyarakat Melayu Kampar di Sumatera dan Semenanjung adalah dari Champa di zaman keagungan Kerajaan Melayu Sriwijaya yg berpusat di Kota Sriwijaya Champa.
BalasHapusDi zaman Nabi Ibrahim AS Masyarakat Champa menerima AGAMA HANIF AJARAN IBRAHIM agama yg mengESAkan Allah SWT, manakala jiran mereka KAMBUJAUH atu KAMBUJAWA (kini Kamboja) pula menerima Hindu Buddha.
Akibat tekanan melalui perperangan dri gabungan hindu buddha Kambujawa, China, Thai dan India, Kerajaan dan Masyarakat Melayu Champa melarikan diri ke Semenanjung dan Sumatera.
Di Semananjung ketika itu telah terbentuk KERAJAAN KANDIS (kini Hutan Kandis Kedah, Malaysia), KERAJAAN JAMBI (kini Bukit Jambi Kedah, Malaysia) dan KERAJAAN MELAYU LANGKASUKA, ke semua Kerajaan Melayu tsb bernaung di bawah KERAJAAN KEDAH TUA yg juga menerima Ajaran Ibrahim AS.
Kesan peninggalan Pembandaran Terancang sebesar 3 kali saiz Pulau Pinang sebelum Masehi Kerajaan Kedah Tua ditemui terbenam di dalam tanah di Sungai Batu Kedah.
Menurut UNESCO Sejarah Melayu yg disalah tafsirkan HARUS DITULIS SEMULA!!!